26 Mei 2014. PT Dirgantara Indonesia (DI) menyatakan pesawat N219 dirancang lebih unggul sekaligus lebih murah dibanding pesawat lain dalam kelasnya, sehingga diyakini mampu bersaing dan laku keras di pasar global.
“N219 kita buat agar bisa cepat diserap pasar. Jadi harus murah, tapi unggul di kelasnya,” kata Manager Program PT Dirgantara IndonesiaBudi Sampurno dalam acara yang digelar Ikatan Alumni Program Habibie (Iabie) Monthly Talk Show Series 2014 di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
Ia mengatakan, harga N219 hanya 5 juta dollar AS per unit padahal pesaingnya Twin Otter, Dornier-228, dan Y12 dari China harganya 5,5 sampai 7 juta dolar AS, sementara banyak negara yang memiliki kondisi alam pegunungan atau kepulauan yang landasan pesawatnya pendek, 500 meter.
Seluruh struktur N219, ujar dia, menggunakan teknologi yang sudah dikuasai lebih dulu di CN235 dan N250 dan tak menggunakan teknologi “advance”, sehingga risiko kegagalannya kecil, waktu pengembangan lebih singkat dan biaya lebih rendah. Continue reading N219 Jadi Unggulan PT DI Bersaing di Pasar Globa