Pesawat N219 Uji Coba Terbang Mei 2016

n 219 ditarik ke luar10 Dec 2015. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunjukkan penampilan perdana pesawat N219 di hanggar PTDI. Pesawat buatan anak negeri ini akan difokuskan untuk transportasi di daerah terpencil.

Kemunculan perdana pesawat N 219 tersebut diresmikan oleh Menko Polhukam Luhut Pandjaitan yang mewakili Presiden Jokowi. Sedianya selain penampilan perdana, pesawat berkapasitas 19 penumpang ini akan diberi nama. Namun karena Presiden batal hadir, rencana pemberian nama juga dibatalkan. Continue reading Pesawat N219 Uji Coba Terbang Mei 2016

PT DI Targetkan Produksi 24 Unit Pesawat N-219 per Tahun

n 219 pembuatan28 Oct 2015. Prospek pesawat kecil seperti N-219 di Indonesia sangat besar. Setiap tahun kebutuhannya meningkat. Apalagi kondisi pesawat perintis saat ini usianya sudah tua, sehingga harus segera diganti. PT Dirgantara Indonesia menargetkan bisa memproduksi 24 pesawat N-219 setiap tahun.

“Kebutuhan pesawat di penerbangan perintis sangat mendesak. Populasi pesawat di sana usianya sudah tua, jadi harus diganti. Karena itu kita mengembangkan pesawat kecil dan sederhana,” ujar Chief Engineering N-219 Palmana Bhanandhi ditemui di Hangar PT DI, Jalan Pajajaran, Rabu (28/10/2015).
Continue reading PT DI Targetkan Produksi 24 Unit Pesawat N-219 per Tahun

Tiga Operator Penerbangan Dalam Negeri Sudah Pesan 75 Unit Pesawat N-219

28 Oct 2015. Animo terhadap pesawat bermesin dua dengan 19 penumpang N-219 cukup bagus. Sejumlah operator sudah memesan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia tersebut.

“Sudah ada tiga operator yang MoU dengan PT DI, jumlahnya 75 unit. Satu operator lagi masih penjajakan, kalau jadi ada tambahan pemesanan 100 unit,” ujar Chief Engineering N-219 Palmana Bhanandhi ditemui di hanggar PT DI, Jalan Pajajaran, Rabu (28/10/2015).

n 219 pembuata

“Keunggulan pesawat ini punya karakteristik bagus, bisa manuver di kecepatan yang rendah, mampu dikendalikan melalui wilayah berbukit-bukit. Cocok seperti di Papua dan wilayah Indonesia Timur lainnya,” ujarnya.

Menurutnya pesawat bermesin dua buah ini multi purpose. Bisa mengangkut penumpang ataupun kargo. ” Bisa angkut orang, angku ternak, angkut barang. Dia juga point to point. Tidak perlu landasan yang bagus, tidak perlu diaspal sudah bisa landing. Dan tidak perlu landasan yang panjang,” jelas Palmana.

Saat ini, kata dia, ada 320 bandara perintis di Indonesia. “N-219 untuk di bandara komersil pun bisa, mendarat di aspal dan runway yang panjang,” tambahnya.

sumber: http://news.detik.com/berita/3056085/tiga-operator-penerbangan-dalam-negeri-sudah-pesan-75-unit-pesawat-n-219

Pasca N250 Terbang 20 Tahun Lalu, 23 Industri Bentuk Asosiasi Dirgantara

n250 di runway18/09/2015. Sebanyak 23 perusahaan di bidang industri kedirgantaraan hari ini membentuk wadah organisasi bernama Indonesian Aircraft and Component Manufacture Assosiation (Inacom).

Bertempat di Ruang Garuda lantai 2 Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Inacom melakukan pengukuhan pengurus dan sarasahen industri kedirgantaraan nasional. Continue reading Pasca N250 Terbang 20 Tahun Lalu, 23 Industri Bentuk Asosiasi Dirgantara